Senin, 03 Oktober 2011

Morfologi

1. Mata
Warna mata hamster terbagi menjadi beberapa tipe, yakni merah, ruby, hitam, kombinasi merah & ruby, serta kombinasi ruby & hitam. Ukuran mata hamster dibilang cukup besar untuk binatang seukurannya. Hamster juga memiliki kemampuan melihat ke segala arah karena posisi matanya berada di bagian samping kepala. Hewan ini buta warna, sehingga penglihatannya tidak sempurna.

2. Hidung
Hidung hamster berukuran kecil, sehingga hanya terlihat seperti tonjolan. Hamster merupakan hewan yang memiliki indra penciuman sangat tajam. Hamster mengenali bau di sekitarnya dengan cara mengendus sambil mengangkat kedua kaki depan. Penciuman yang tajam berguna untuk mengimbangi penglihatan hamster yang kurang baik.

3. Pipi
Salah satu bagian tubuh yang khas dari hamster adalah pipinya. Hamster memiliki pipi yang cukup elastis, sehingga sering disebut sebagai kantong pipi. Fungsi kantung pipi untuk mengangkut dan memindahkan makanan. Di alam bebas, makanan diambil dari sumbernya kemudian dimasukkan ke dalam lubang sebelum dinikmati. Di dalam kandang, kantong pipi digunakan untuk membawa makanan dari wadah pakan tempat yang disukainya. Kantong pipi juga berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan membuat sarang dan menakut-nakuti musuh.


4. Telinga
Telinga hamster berukuran kecil dan pendek, tetapi pendengarannya sangat tajam. Komunikasi antar sesama hamster dilakukan menggunakan gelombang ultrasonik.


5. Gigi
Sebagaimana layaknya hewan pengerat, hamster memiliki gigi yang dapat tumbuh terus-menerus. Untuk mencegahnya, hamster selalu menggigiti benda apa aja yang ada di sekitarnya. Kebiasaan ini mirip dengan tikus. Memberi pakan dengan tekstur keras mampu menjaga gigi hamster agar tidak terus tumbuh. Gigi hamster yang terus menerus tumbuh adalah sepasang gigi seri masing-masing di rahang atas dan bawah. Total gigi hamster adalah 16 buah.

 6. Kumis
Hamster termasuk hewan berkumis. Kumisnya ini berfungsi sebagai alat navigasi saat beraktivitas di kegelapan. Kumis pada hamster mulai jelas terlihat pada umur sekitar satu minggu.


7. Tubuh
Hamster memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Hamster dewasa memiliki panjang tubuh 7-10 cm. Hamster jenis tertentu panjang tubuhnya 18-20 cm. Tubuhnya kuat dan lentur. Tidak seperti tikus, hamster, memiliki bulu yang lebat dan halus disekujur tubuhnya. Bulu-bulu tersebut memenuhi hingga daerah telinga, ekor dan kaki. Namun, hewan ini tergolong hewan berumur pendek. Masa hidupnya hanya sekitar 2-4 tahun.

8. Kaki dan Ekor
Hamster memiliki ekor yang sangat pendek sepintas terlihat seperti tidak berekor. Selain ekor, kaki hewan ini juga terbilang pendek, tetapi cukup kuat sehingga dapat diandalkan untuk memanjat.



Sabtu, 09 April 2011

Hamster Winter White (Phodopus sungorus)

Winter White Pearl
         Hamster ini pertama kali ditemukan di Siberia, Machuria, dan Kazakhstan Utara pada tahun 1770. Kemudian pada tahun 1960 hamster ini dikembangbiakkan di Jerman. Dinamakan winter white karena jenis ini setiap kali memasuki musim dingin warna bulunya berubah. Dari abu-abu gelap perlahan berubah menjadi abu-abu terang kemudian berubah lagi menjadi putih. Bentuk tubuhnya mirip hamster campbell, begitu pula dengan popularitasnya.
Winter White Golden

         Panjang hamster dewasa sekitar 10 cm dan bobotnya sekitar 25-40 gr. Bentuk kepala segitiga sama sisi dan memanjang ke belakang. Ujung hidung membulat. Posisi mata lebih dekat ke telinga daripada ke hidung. Tulang punggung sedikit melengkung ke atas. Bulu hamster ini lebih tipis dibandingkan dengan hamster campbell.

         Hamster ini termasuk jenis favorit karena tidak suka menggigit dan cenderung diam. Sayangnya, hamster ini senang tidur. Perkembangbiakkannya cukup sulit karena galak terhadap sesama jenis hamster, bahkan terhadap pasangannya sendiri. Perlu waktu untuk menjodohkan sepasang hamster ini.
Winter White Safir

         Varian hamster ini cukup banyak, yaitu: normal, safir, pearl, violet, golden, argente, dan blue.

Hamster Syrian (Mesocricetus auratus)

Syrian Long Hair
           Hamster ini pertama kali ditemukan di daerah Allepo, Syiria pada tahun 1839. Hamster ini merupakan jenis hamster yang pertama kali masuk Indonesia. Sebagian orang menyebutnya dengan istilah hamster lokal. Penyebutan yang salah ini masih berlangsung hingga sekarang. Popularitasnya semakin menurun di kalangan pencinta hamster Indonesia. Akibatnya, hamster ini sudah jarang beredar di pasaran dibandingkan dengan jenis lainnya. Penurunan minat ini diduga karena faktor ukuran tubuhnya yang terlalu besar.

Syrian Albino
        Hamster ini memiliki bentuk tubuh yang paling besar di antara semua jenis hamster yang ada. Panjang hamster dewasa mencapai 20 cm, bobotnya bisa mencapai 2 kg dan umurnya sekitar 2-3 tahun. Ukuran hamster betina lebih besar dan aktif dibandingkan hamster jantan.

          Hamster ini cenderung jinak. Gerakannya lambat dan cukup tenang. Populasinya dalam 1 kandang tidak boleh terlalu banyak karena dapat saling membunuh.

Syrian Light Gray Pearl
          Variasi warnanya cukup banyak, yaitu: grey, cinnamon, black bear, albino, dilute, dan satin.

Kamis, 07 April 2011

Hamster Roborovski (Phodopus roborovskii)

          Hamster ini pertama kali ditemukan oleh Letnan Roborovski pada tahun 1894. Hamster ini berasal dari Mongolia dan wilayah Cina bagian utara, sehingga sering pula disebut hamster mongol. Hamster ini tinggal di dalam lubang-lubang yang cukup dalam. Popularitasnya sebanding dengan hamster campbell dan cukup mudah didapatkan di pasaran.

Roborovski White Face
          Hamster ini memiliki tubuh yang paling mungil. Panjang hamster dewasa sekitar 5 cm, bobotnya sekitar 20 gr, dan umurnya dapat mencapai 3-4 tahun. Wajahnya terlihat terlihat sedikit berbeda daripada hamster jenis lainnya karena bulu-bulu di bagian wajahnya yang lebih lebat. Bulu di atas kepala hingga punggung juga tampak lebih lebat dibandingkan bagian tubuh lainnya. Bulu di bagian ini didominasi oleh warna cokelat tua di bagian dalam dan cokelat muda di bagian luar. Keunikannya adalah susunan bulu di bagian kepala agak gimbal, sehingga sepintas mirip singa jantan.

Roborovski White
        Hamster ini tidak terlalu agresif atau protektif, sehingga tidak suka menggigit. Bisa ditempatkan secara massal dalam 1 kandang. Selain itu, gerakannya sangat lincah dan gesit. Tidak heran jika lepas akan sulit ditangkap. Perkembangbiakannya relatif sulit.
            Varian hamster ini ada 2, yaitu: normal dan white face.

Hamster Campbell (Phodopus campbelli)

Campbell Argente Satin
          Hamster ini ditemukan pertama kali oleh W.C. Campbell, pada bulan Juli 1902 di Tuora, Mongolia. Di Indonesia hamster ini baru muncul pada tahun 1990-an. Popularitasnya masih terbilang tinggi. Ketersediaan di pasaran juga cukup banyak.

          Hamster ini termasuk dalam hamster mini. Panjang hamster dewasa sekitar 10 cm, bobotnya sekitar 40 gr, dan memiliki kepala berbentuk segitiga. Hal ini disebabkan tulang pipinya yang melebar ke samping. Jarak antara telinga, hidung, dan mata cukup seimbang. Telinganya sedikit lebih lebar dan tinggi dibandingkan dengan hamster lainnya. Semua kakinya berbulu putih. Tulang punggung cenderung agak ceper.

 





Campbell Normal Satin













          Hamster ini termasuk yang paling lincah dan aktif, sehingga menyenangkan untuk diajak bermain. Namun, juga dikenal suka menggigit. Kebiasaan menggigit ini sebenarnya merupakan cara hamster untuk mengenali lingkungan dan makanannya. Karena itu, harus dipelihara sejak kecil dan sering diajak bermain dan dipegang, biasanya menjadi lebih jinak. Hamster yang dibeli sebaiknya berumur di bawah 2 bulan. Daya tahan tubuhnya terlalu lemah, terutama jika ditempatkan di kandang yang terlalu padat.

Campbell Normal Mottled
          Terdapat 4 variasi hamster campbell di indonesia, yaitu: warna dasar, platinum, mottled (dominan spot), dan satin.

© Merawat Hamster - Template by Blogger Sablonlari - Header image by Deviantart